Malaikat Kecil Kami
Akhir tahun 2005, kami sekeluarga dikejutkan oleh kedatangannya. Hmm,,agak tiba-tiba, tapi ya inilah titipan Allah, Allah mampu mendatangkan sesuatu tanpa kita sadari sebelumnya. Hanya saja titipan ini kurang lebih lewat jalur khusus, mungkin kalau bahasa Biro Admisi kampus lebih sering dipanggil dengan sebutan jalur kemitraan. Sebuah jalur yang memang mempunyai jalannya tersendiri untuk dapat masuk ke sebuah institusi, dan biasanya lebih mahal. Begitupun dengan titipan ini, harga yang harus dibayar sangat mahal, bukannya hanya dari sisi ekonomi, terlebih dari sisi sosialpun terkena dampaknya.
Tapi inilah kehidupan, semuanya serba mungkin. "Titipan" yang mulanya dianggap sebagai suatu hal yang tabu, karena memang "pengirimannya" yang agak beda, justru kini menjadi sebuah obat penawar di keluarga kami. Disaat keluarga kami yang memang sedang dilanda musibah, hanya dia (malaikat kecil) yang bisa membuat kami semua tertawa bahagia dan merasakan kehangatan dari sebuah keluarga. Dia menjadi pencair suasana disaat anggota keluarga kami yang lainnya saling bersitegang. Ya, itulah berkah dari seorang anak yang belum berdosa. Orang dewasa pun menjadi tersihir dibuatnya.
Jadi, pada dasarnya seorang anak itu memang membawa suatu perubahan di dalam kehidupan orang di sekitarnya. Engga peduli "bagaimana" dia datang, seorang anak tidak bisa disalahkan atas kesalahan orangtuanya. Anak adalah anak, hiduplah terus malaikat kecil, bermanfaatlah untuk orang banyak, dan bentuk suatu perubahan, buktikan pada dunia kamu memang spesial..
Om yang ganteng, di Agustus yang 24.
0 komentar: